Wanita Usia 21 Tahun Alami Aritmia Jantung Setelah Minum 8 Gelas Kopi Secara Rutin

ilustrasi kopi
Ilustrasi Bahaya Kopi ketika diminum berlebihan/Thinkstock

Kopi sering dipilih sebagai solusi untuk mengatasi ngantuk saat beraktivitas. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa konsumsi kopi dalam jumlah berlebihan dapat berisiko bagi kesehatan. Rachel Finley, seorang influencer skincare di New York, Amerika Serikat, mengalami dampak buruk akibat kebiasaan minum espresso yang dimulainya sejak masih sekolah.

“Saya mulai mengonsumsi espresso ketika masih di sekolah menengah karena menurut saya itu lebih trendi daripada meminum latte,” ungkap Rachel seperti dilansir oleh Daily Mail pada Rabu (24/1/2024).

“Kebiasaan saya semakin memburuk ketika saya berada di perguruan tinggi. Saya mulai bekerja di sebuah restoran yang memiliki bar kopi, dan sejak saat itu, saya bisa minum 6-8 gelas kopi setiap harinya,” lanjutnya.

Selama periode itu, Rachel menikmati kebiasaannya secara intens. Bahkan, keluarganya juga memiliki riwayat kecanduan kopi.

Seiring dengan konsumsi kopi yang meningkat menjadi 6-8 gelas per hari, Rachel mengalami perubahan dalam pola tidurnya. Ia sering terbangun di malam hari dan merasa jantungnya berdebar, yang sebelumnya dianggap sebagai efek dari stres.

Untuk mengatasi kelelahan akibat pekerjaannya, Rachel mulai mengonsumsi pil kafein. Ia menggunakan pil tersebut agar dapat begadang dan tetap aktif bersama teman-temannya.

“Ini membuat saya sangat lelah dan sulit tidur karena jantung berdebar, dan akhirnya saya minum lebih banyak kafein dan terus mengulanginya,” tambahnya.

Penting untuk menyadari bahwa meskipun kopi dapat memberikan dorongan energi singkat, mengonsumsinya secara berlebihan bisa menimbulkan dampak negatif pada kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga konsumsi kopi agar tetap seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Terdiagnosa Alami Aritmia Jantung

Setelah merasa adanya ketidaknormalan dalam tubuhnya, Rachel memutuskan untuk berkonsultasi dengan seorang ahli jantung untuk pemeriksaan. Hasilnya, ia didiagnosis mengalami aritmia jantung pada usia 21 tahun.

“Aku pergi ke ahli jantung, dan ternyata aku menderita aritmia,” ungkap Rachel.

Aritmia adalah kondisi di mana detak jantung menjadi tidak teratur, dapat berdetak terlalu cepat atau terlalu lambat, dengan pola yang mungkin tidak konsisten. Tanpa pengobatan, kondisi ini dapat berpotensi merusak organ vital seperti jantung, otak, atau organ lainnya, dan pada kasus yang lebih serius, dapat berujung pada stroke, gagal jantung, atau serangan jantung.

Mayo Clinic menyatakan bahwa konsumsi kafein yang berlebihan dapat menjadi salah satu penyebab aritmia jantung. Stimulan seperti kafein dapat mempercepat detak jantung, menyebabkan jantung berdebar atau detak jantung tidak teratur, dan pada akhirnya dapat menyebabkan berkembangnya aritmia yang lebih serius.

Rachel menyadari bahwa untuk mengelola kondisinya, ia perlu menghilangkan kafein dari pola hidupnya secara permanen. Keinginannya untuk minuman berenergi pada cuaca dingin menjadi sebuah tantangan, karena kafein dapat berdampak negatif pada kondisinya.

“Dalam cuaca yang dingin, yang kuinginkan hanyalah minuman berenergi, tetapi itu dapat merugikan saya,” ungkapnya dengan penuh kesadaran.

Penting untuk menyadari bahwa meskipun kopi dapat memberikan dorongan energi singkat, menurut medis, mengonsumsinya secara berlebihan bisa menimbulkan dampak negatif pada kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga konsumsi kopi agar tetap seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tubuh.