Penulis:
Menurut para peneliti dari Berkeley dan University of Oxford, bahwa kecerdasan buatan (AI) akan semakin canggih di masa mendatang. Mereka meyakini bahwa sebelum 2030, AI akan memiliki kapabilitas menciptakan lagu-lagu hit, menulis buku terlaris, menyusun mainan Lego, menerjemahkan bahasa baru, serta mengembangkan video game. Pada tahun 2063, diperkirakan AI bahkan bisa melakukan tugas yang sekarang dilakukan oleh ahli bedah atau peneliti AI.
Menurut survei yang dilakukan oleh 2.778 peneliti AI, yang dilaporkan oleh Gizmodo pada Sabtu (6/1/2024), sekitar 68% dari mereka meyakini bahwa AI akan membawa dampak positif bagi manusia. Namun, terdapat kekhawatiran akan potensi bencana bagi manusia, dengan sekitar 10% kemungkinan AI menjadi penyebab kepunahan manusia.
Para peneliti sepakat untuk memprioritaskan pengurangan risiko dalam pengembangan AI, meskipun terdapat perbedaan pendapat antara yang ingin mempercepat pengembangan AI dan yang lebih memilih untuk melambatkannya.
Lebih dari 80% peneliti AI menganggap bahwa penyebaran informasi keliru menjadi salah satu aspek krusial yang harus diatasi terkait AI.
OpenAI pada Desember sebelumnya merilis makalah pertamanya tentang harmonisasi AI super dengan nilai-nilai kemanusiaan. Anthropic, yang mengatur sistem AI untuk bertindak sesuai dengan norma masyarakat, menjadi langkah awal. Namun, penerapan metode ini pada AI yang jauh lebih cerdas dari manusia saat ini masih menjadi tantangan, mengingat AI yang ada masih belum mencapai tingkat kecerdasan yang demikian.
