Kenali 11 Macam Ular Berbisa yang Ada di Indonesia

Ular Berbisa
Potret Ular kobra (Naja)

Indonesia adalah salah satu negara dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Tidak hanya kekayaan flora dan fauna, namun juga keberagaman jenis ular berbisa. Ular adalah makhluk yang sering menimbulkan rasa takut dan kecemasan pada banyak orang, terutama jika mereka beracun. Namun, dengan pemahaman yang tepat, kita dapat belajar mengidentifikasi dan menghindari ular berbisa yang ada di sekitar kita.

Merangkum dari Wikipedia dan berbagai sumber lainnya, Artikel ini akan membahas berbagai macam ular berbisa yang ada di Indonesia, memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat tentang jenis-jenis ular ini, habitat ular, serta mengingatkan pentingnya berhati-hati saat berada di alam liar.

Habitat Ular

Melansir wikipedia, habitat ular dapat bervariasi tergantung pada spesiesnya. Ular adalah makhluk yang sangat fleksibel dan dapat beradaptasi dengan berbagai lingkungan. Beberapa habitat umum ular termasuk:

  1. Hutan dan Hutan Hujan: Banyak spesies ular hidup di hutan dan hutan hujan, terutama di daerah tropis. Mereka sering bersembunyi di dedaunan, ranting, atau di bawah batu-batu.
  2. Padang Rumput: Beberapa spesies ular menghuni padang rumput atau savana. Mereka dapat menggali lubang di tanah atau bersembunyi di semak-semak.
  3. Gurun: Di gurun, beberapa ular hidup di lubang atau celah batu untuk menghindari panas yang berlebihan. Mereka juga bisa ditemukan di sekitar sumber air.
  4. Perairan: Beberapa spesies ular hidup di perairan, baik air tawar maupun laut. Mereka dapat berenang atau bersembunyi di semak-semak air.
  5. Kebun dan Area Pertanian: Di sekitar tempat tinggal manusia, ular sering ditemukan di kebun, ladang, atau area pertanian. Mereka mencari tempat perlindungan dan makanan, seperti tikus atau burung.

Mengapa ular kadang-kadang masuk ke dalam rumah atau bangunan manusia? Beberapa alasan termasuk:

  1. Perlindungan: Ular mencari tempat perlindungan dari cuaca yang ekstrim atau dari pemangsa mereka. Rumah atau bangunan menyediakan perlindungan yang baik.
  2. Makanan: Jika ada populasi tikus atau burung yang menetap di dekat rumah, ular mungkin masuk untuk mencari makanan.
  3. Suhu: Pada beberapa kasus, ular mungkin mencari suhu yang lebih hangat di dalam rumah saat cuaca menjadi lebih dingin.
  4. Kebutuhan Air: Beberapa ular mencari sumber air, terutama di daerah yang kering, dan mungkin masuk ke rumah untuk mencari air.

Sebagian besar ular yang masuk ke rumah bukanlah ular berbisa dan lebih suka menghindari manusia daripada menyerang. Namun, tetap bijak untuk mengambil tindakan pencegahan, seperti menjaga rumah tetap tertutup rapat, memasang jaring nyamuk di ventilasi, dan menjaga kebersihan di sekitar rumah untuk mengurangi kemungkinan ular masuk. Jika Anda menemukan ular di rumah dan tidak yakin apakah itu berbisa, lebih baik memanggil ahli penanganan hewan atau otoritas setempat untuk penanganan yang aman.

Macam-macam Ular Berbisa di Indonesia

1. Ular King Kobra (Ophiophagus hannah)

Ular King Cobra
Ular King Cobra

Ular Tedung Selar, atau King Cobra dalam bahasa Inggris, adalah salah satu ular berbisa terbesar di dunia. Ular ini dikenal karena warna kulitnya yang cerah dan ciri khasnya, yaitu tengkorak berbentuk mahkota di kepala. Ular Tedung Selar adalah ular yang sangat beracun dan dapat mencapai panjang hingga 5,5 meter. Mereka dapat ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia, terutama di hutan hujan dan pegunungan.

2. Ular Krait (Bungarus spp.)

Ular Bungarus Hitam
Ular Bungarus Hitam

Ular Krait adalah kelompok ular berbisa yang dapat ditemukan di Indonesia. Mereka memiliki tubuh berwarna full gelap atau dengan strip putih atau kuning dengan ciri khusus sisik tunggal, dan mereka termasuk dalam ular berbisa paling mematikan di dunia. Ular Krait cenderung aktif pada malam hari dan dapat ditemukan di berbagai habitat, termasuk pedesaan dan perkotaan.

3. Ular Welang (Bungarus fasciatus)

Ular Welang
Ular Welang

Ular Belang, atau Banded Krait dalam bahasa Inggris, adalah jenis ular berbisa yang memiliki pola belang hitam dan putih di tubuhnya. Mereka ditemukan di berbagai wilayah Indonesia, terutama di pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Ular Belang termasuk dalam kelompok ular berbisa yang sangat berbahaya, dan gigitannya dapat mematikan jika tidak diobati dengan cepat.

4. Ular Kobra Jawa (Naja sputatrix)

Ular Cobra Jawa
Ular Cobra Jawa

Ular Sanca Kembang, atau Javan Spitting Cobra dalam bahasa Inggris, adalah ular berbisa yang dapat ditemukan di Pulau Jawa dan beberapa pulau di sekitarnya. Mereka dikenal karena kemampuan mereka untuk menyemburkan racun mata mereka ke mata musuh, yang dapat menyebabkan iritasi dan bahkan kebutaan jika tidak segera diobati.

5. Ular Weling (Bungarus candidus)

Ular Weling
Ular Weling

Ular Ularan, atau Malayan Krait dalam bahasa Inggris, adalah ular berbisa yang tersebar luas di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Mereka memiliki pola belang yang kontras di seluruh tubuh mereka. Gigitan ular Ularan dapat sangat berbahaya dan memerlukan perawatan medis segera.

6. Ular Hijau Ekor Merah (Trimeresurus spp.)

Ular Hijau Ekor Merah
Ular Hijau Ekor Merah

Ular Hijau adalah kelompok ular viper berbisa yang biasanya berwarna hijau, dan mereka dapat ditemukan di hutan hujan dan pegunungan di Indonesia. Mereka memiliki toksin yang dapat menyebabkan efek paralitik pada korban, dan beberapa spesies di antaranya adalah ular berbisa yang mematikan.

7. Ular Picung Gunung (Rhabdophis subminiatus)

Ular Picung Gunung
Ular Picung Gunung

Ular picung gunung adalah salah satu jenis ular yang hidup di daerah pegunungan di Indonesia. Ular ini memiliki warna tubuh yang berbeda dengan ular picung biasa, yaitu berwarna abu-abu kebiruan dengan pola hitam di punggungnya. Bagian leher belakangnya juga berwarna merah, tetapi lebih gelap daripada ular picung biasa. Ular ini termasuk ular berbisa, tetapi tidak terlalu agresif. Ular ini biasanya memangsa kodok, tikus, dan burung di hutan pegunungan.

Ular picung gunung memiliki nama ilmiah Rhabdophis chrysargoides. Nama umumnya dalam bahasa Inggris adalah Blue-necked Keelback. Ular ini termasuk dalam keluarga Natricidae, yang merupakan keluarga ular air dan ular rumput. Ular ini memiliki panjang tubuh antara 60 sampai 90 cm. Ular ini dapat ditemukan di Sumatra, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Ular picung gunung adalah ular yang jarang ditemui karena hidup di daerah yang sulit dijangkau oleh manusia. Ular ini juga memiliki kemampuan untuk bersembunyi dengan baik di antara dedaunan dan ranting. Ular ini hanya akan menggigit jika merasa terancam atau terganggu. Gigitan ular ini dapat menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan perdarahan pada luka gigitan. Jika tidak segera ditangani, gigitan ular ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan hati. Oleh karena itu, jika Anda bertemu dengan ular ini, sebaiknya jangan mengganggunya dan menjauh dengan hati-hati.

8. Ular Kobra Sumatra (Naja sumatrana)

Ular Cobra Sumatra
Ular Cobra Sumatra

Ular kobra sumatra adalah salah satu jenis ular berbisa yang hidup di Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya. Ular ini memiliki nama ilmiah Naja sumatrana dan termasuk dalam genus Naja, yang merupakan genus ular sendok atau ular kobra sejati. Ular ini juga memiliki kemampuan untuk menyemburkan bisa ke arah mata pengganggunya, sehingga disebut juga sebagai spitting cobra.

Ular kobra sumatera memiliki warna tubuh yang berbeda-beda, tergantung pada daerah sebarannya. Ular yang hidup di Sumatra, Kalimantan, Bangka, Belitung, dan Kepulauan Riau biasanya berwarna hitam, sedangkan ular yang hidup di Thailand dan Malaysia biasanya berwarna kekuningan. Ular ini juga tidak memiliki tanda khusus pada lehernya seperti ular kobra jawa. Panjang tubuh ular ini berkisar antara 90 cm hingga 1,2 meter, tetapi ada juga yang bisa mencapai 1,5 meter atau lebih.

Ular kobra sumatra adalah ular yang aktif pada siang hari dan berkelana di atas tanah. Ular ini biasanya memangsa tikus, kadal, katak, dan ular lain. Ular ini sering ditemukan di hutan, perkebunan, pemukiman, dan persawahan. Ular ini tidak terlalu agresif, tetapi akan memipihkan lehernya dan menyemburkan bisa jika merasa terancam atau terganggu. Bisa ular ini mengandung neurotoksin dan sitotoksin yang dapat menyebabkan rasa sakit, bengkak, perdarahan, paralisis, dan kerusakan organ dalam. Jika tidak segera mendapatkan penanganan medis, gigitan ular ini dapat berakibat fatal.

9. Ular Cabai Besar (Calliophis bivirgata)

Ular Cabai Besar
Ular Cabai Besar

Ular cabai besar adalah ular berbisa yang memiliki warna tubuh yang mencolok, yaitu hitam kebiruan dengan garis putih di sisi badannya dan merah di bagian leher dan ekor. Ular ini hidup di hutan pegunungan di beberapa negara Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Myanmar. Ular ini termasuk ular yang jarang ditemui karena sulit dijangkau oleh manusia. Ular ini memangsa ular-ular kecil, kodok, tikus, dan burung. Bisa ular ini bersifat sitotoksin, yang dapat menyebabkan kerusakan organ dalam jika tidak segera ditangani.

10. Ular Viper Tanah (Calloselasma rhodostoma)

Ular Viper Tanah
Ular Viper Tanah

Ular viper tanah rhodostoma atau gibug adalah salah satu jenis ular berbisa yang hidup di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Ular ini memiliki nama ilmiah Calloselasma rhodostoma dan termasuk dalam keluarga Viperidae. Ular ini juga dikenal sebagai ular tanah, bandotan bedor, atau Malayan pit viper12

Ular ini memiliki warna tubuh coklat kemerahan dengan pola segitiga coklat gelap di punggungnya. Ular ini berukuran sekitar 76 cm hingga 91 cm, dengan betina lebih besar dari jantan. Ular ini memiliki kepala berbentuk segitiga dengan moncong meruncing dan mata berpupil vertikal. Ular ini juga memiliki lubang dekik di antara mata dan lubang hidung yang berfungsi sebagai alat pendeteksi panas13

Ular ini adalah ular nokturnal yang aktif pada malam hari. Ular ini biasanya memangsa tikus, kodok, kadal, dan burung dengan cara menyergap. Ular ini sering ditemukan di permukaan tanah, di tempat yang lembab, seperti tumpukan kayu, tumpukan sampah, atau di bawah rumah. Ular ini cenderung diam di tempat dan akan menggigit orang yang mendekati34

Bisa ular ini mengandung neurotoksin dan sitotoksin yang dapat menyebabkan rasa sakit, bengkak, perdarahan, paralisis, dan kerusakan organ dalam. Jika tidak segera mendapatkan penanganan medis, gigitan ular ini dapat berakibat fatal. Tingkat kematian akibat gigitan ular ini mencapai 2 persen dari total kasus. Serum anti bisa ular adalah salah satu serum anti bisa yang tersedia di Indonesia untuk mengobati gigitan ular ini

11. Ular Laut (Hydrophiinae)

Ular Laut
Ular Laut

Ular Laut adalah jenis ular berbisa paling mematikan yang dapat ditemukan di perairan Indonesia. Mereka biasanya memiliki tubuh yang ramping dan berbisa, dan dapat menjadi ancaman bagi para pemancing dan penyelam.

Penutup

Indonesia adalah salah satu negara dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa, termasuk keanekaragaman jenis ular berbisa. Meskipun sebagian besar ular ini lebih suka menjauhi manusia, penting untuk selalu waspada dan berhati-hati ketika berada di alam liar atau daerah yang dikenal sebagai habitat ular berbisa.

Untuk menjaga diri dan komunitas kita, penting untuk mengenali dan memahami jenis-jenis ular berbisa yang ada di Indonesia. Selain itu, perlu juga diingat bahwa beberapa spesies ular ini dilindungi oleh undang-undang dan peraturan, dan mereka berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara pelestarian ular-ular ini dan keselamatan manusia.