Penulis:
Mobil listrik semakin menjadi sorotan di industri otomotif, menawarkan banyak keunggulan dibandingkan dengan mobil bertenaga bahan bakar fosil. Dalam beberapa tahun terakhir, minat masyarakat terhadap mobil listrik telah meningkat secara signifikan, sebagian besar karena kelebihan yang ditawarkannya, terutama dalam hal ramah lingkungan dan keuntungan finansial.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) secara konsisten mendorong adopsi dan penggunaan mobil listrik sebagai upaya konkret dalam menanggapi isu pencemaran lingkungan. Langkah ini diharapkan menjadi bagian dari solusi terhadap permasalahan serius terkait emisi karbon yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor, yang secara signifikan berkontribusi terhadap pencemaran udara, terutama di kota-kota besar Indonesia (21/01/2022).
Penggunaan kendaraan bertenaga listrik dianggap sebagai langkah progresif dalam mengatasi permasalahan emisi gas buang. Dengan mengurangi atau bahkan menghilangkan emisi tersebut, mobil listrik menjadi alternatif yang sangat diharapkan dalam mengurangi dampak negatif terhadap kualitas udara, menjadikannya lebih bersih dan lebih sehat bagi penduduk di kota-kota padat seperti Jakarta, Surabaya, dan kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Kementerian Perhubungan menggandeng berbagai pihak, baik sektor publik maupun swasta, untuk meningkatkan kesadaran dan adopsi terhadap mobil listrik. Melalui edukasi, insentif, dan regulasi yang mendukung, pemerintah berupaya mempromosikan penggunaan kendaraan ramah lingkungan ini sebagai bagian dari transformasi menuju mobilitas yang lebih berkelanjutan.
Dengan memprioritaskan mobil listrik, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang lebih sehat dan bersih bagi generasi mendatang. Ini bukan hanya tentang solusi saat ini untuk mengatasi pencemaran udara, tetapi juga investasi jangka panjang dalam menjaga kualitas lingkungan demi keberlanjutan hidup bersama di masa depan.
Mari kita eksplorasi lebih dalam mengenai kelebihan mobil listrik yang mencakup aspek lingkungan dan manfaat finansial yang menarik.
Ramah Lingkungan
1. Nol Emisi Gas Buang
Salah satu keunggulan utama mobil listrik adalah tidak adanya emisi gas buang saat digunakan. Mesin listrik pada mobil ini tidak menghasilkan gas buang, mengurangi dampak negatif terhadap kualitas udara dan lingkungan. Ini merupakan langkah besar dalam mengurangi polusi udara, membantu menjaga kesehatan manusia dan lingkungan.
2. Mengurangi Jejak Karbon
Mobil listrik juga membantu mengurangi jejak karbon secara signifikan karena sumber daya energinya berasal dari listrik, yang bisa dihasilkan dari sumber energi terbarukan seperti tenaga surya atau angin. Dengan mengandalkan energi terbarukan, mobil listrik membantu menurunkan tingkat emisi karbon secara keseluruhan.
Menurut Budi Karya Sumadi pada Rabu (19/1) melalui laman Kemenhub, pentingnya memulai penggunaan kendaraan listrik dimulai dari instansi kementerian menjadi sebuah contoh yang penting bagi entitas lainnya dan masyarakat luas, mendorong mereka untuk beralih ke kendaraan listrik. Budi Karya menekankan bahwa penggunaan kendaraan listrik tidak hanya bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan efisiensi energi, tetapi juga dapat membantu mengurangi pengeluaran biaya operasional, baik secara personal maupun pengeluaran skala wilayah atau negara.
Dengan semakin banyaknya instansi pemerintahan dan kementerian yang menggunakan kendaraan listrik, diharapkan jumlah kendaraan listrik yang beredar akan meningkat, yang pada gilirannya akan mendorong pembangunan infrastruktur yang mendukung penggunaan kendaraan listrik. Ini termasuk peningkatan lokasi pengisian daya kendaraan listrik di area publik yang akan menjadi semakin luas dan merata.
3. Hemat Sumber Daya Alam
Penggunaan mobil listrik juga mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang merupakan sumber daya alam terbatas. Dengan menggeser penggunaan bahan bakar fosil, kita bisa mengurangi tekanan terhadap pasokan sumber daya alam yang semakin menipis.
Keuntungan Finansial
1. Biaya Operasional Lebih Rendah
Meskipun harga beli mobil listrik cenderung lebih tinggi dari mobil konvensional, biaya operasional jangka panjangnya cenderung lebih rendah. Penggunaan listrik sebagai sumber tenaga umumnya lebih murah daripada bahan bakar fosil. Selain itu, mobil listrik memiliki sedikit komponen perawatan yang memerlukan pemeliharaan rutin, sehingga mengurangi biaya servis dan perawatan.
2. Pajak dan Subsidi
Pemerintah memberikan insentif dalam bentuk pembebasan pajak atau subsidi untuk mobil listrik guna mendorong adopsi teknologi ramah lingkungan. Hal ini membuat pembelian mobil listrik menjadi lebih terjangkau dan menarik bagi konsumen. Selain itu, biaya pajak tahunan atau bulanan untuk mobil listrik seringkali lebih murah atau bahkan gratis dibandingkan mobil bertenaga bahan bakar fosil.
Melansir dari BPK RI, dengan pemberian subsidi untuk mobil listrik, konsumen diberikan keringanan pembayaran pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 1 persen saja, sementara sisanya sebesar 10 persen PPN akan ditanggung oleh pemerintah.
Kebijakan tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 38 Tahun 2023 mengenai Pajak Pertambahan Nilai terkait Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dengan empat roda tertentu dan KBLBB Bus Tertentu, yang akan menjadi tanggung jawab pemerintah.
Artinya, bagi konsumen yang membeli mobil listrik, hanya perlu membayar PPN sebesar 1 persen dari nilai pembelian sebagai bagian dari kewajiban pajaknya. Sementara 10 persen PPN lainnya akan ditanggung oleh pemerintah, sehingga mengurangi beban biaya pembelian kendaraan listrik bagi konsumen. Hal ini merupakan salah satu langkah dari kebijakan pemerintah dalam mendorong adopsi mobil listrik dan memberikan insentif kepada masyarakat untuk beralih ke teknologi ramah lingkungan.
3. Penurunan Harga Baterai
Salah satu komponen paling mahal pada mobil listrik adalah baterainya. Namun, dengan teknologi yang terus berkembang, harga baterai cenderung menurun dari waktu ke waktu. Ini berarti bahwa biaya penggantian baterai atau biaya perawatan lainnya dapat semakin terjangkau di masa depan.
Kontribusi terhadap Pengembangan Teknologi
Keberadaan mobil listrik juga mendukung percepatan inovasi dan pengembangan teknologi di sektor otomotif. Dengan permintaan yang terus meningkat, produsen mobil terus berinvestasi dalam riset dan pengembangan teknologi untuk meningkatkan kinerja, jangkauan, dan efisiensi mobil listrik. Hal ini juga membuka peluang untuk penggunaan teknologi yang lebih ramah lingkungan dalam industri otomotif.
Keterbatasan dan Tantangan
Walaupun memiliki banyak kelebihan, mobil listrik juga menghadapi beberapa tantangan. Masalah jangkauan atau kapasitas baterai yang terbatas masih menjadi perhatian utama, meskipun terus ada inovasi untuk meningkatkan jarak tempuh mobil listrik. Selain itu, infrastruktur pengisian daya juga perlu dikembangkan lebih lanjut untuk mendukung penggunaan mobil listrik secara lebih luas.
Berdasarkan Peraturan Presiden 55/2019, Menko Maritim dan Investasi telah menugaskan PLN secara bertahap untuk membangun stasiun pengisian kendaraan listrik atau charging station. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan ketersediaan charging station di tengah masyarakat, memperhatikan keterbatasan infrastruktur pengisian kendaraan listrik yang masih terbatas.
Kementerian Perhubungan, melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, juga telah mengeluarkan perintah kepada seluruh terminal tipe A dan stasiun kereta api untuk mempersiapkan charging station atau SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum). Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung adopsi kendaraan listrik dengan menyediakan infrastruktur pengisian yang memadai.
Tindakan dari pemerintah ini diharapkan dapat memfasilitasi dan memudahkan pengguna kendaraan listrik untuk mengisi daya di lokasi-lokasi umum, seperti terminal dan stasiun kereta api. Dengan demikian, diharapkan adanya perkembangan infrastruktur yang lebih luas untuk mendukung pertumbuhan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Mobil listrik memberikan sejumlah keunggulan signifikan, baik dari sisi lingkungan maupun finansial. Dengan terus meningkatnya teknologi dan dukungan dari pemerintah, adopsi mobil listrik di masa depan diharapkan akan semakin luas, membawa manfaat besar bagi lingkungan, kesehatan, dan portofolio finansial penggunanya.
