Google Bard Kini Semakin Canggih, Bisa Buat Gambar dari Teks

Google Bard AI Image
Google Bard kini mendukung image AI generator/Shutterstock

Pengembangan Bard oleh Google merupakan tonggak penting dalam perkembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), khususnya dalam konteks generasi gambar melalui perintah teks. Bard tidak hanya menawarkan kemampuan untuk menghasilkan teks, tetapi juga telah memperluas jangkauannya ke pembuatan gambar dengan cara yang intuitif dan mudah dipahami.

Kini Bard Bisa Bikin Gambar dari Perintah Teks

Dengan memanfaatkan Bard, kini pengguna dapat dengan cepat membuat gambar hanya dengan memberikan prompt atau deskripsi verbal tentang objek atau subjek yang diinginkan. Kemampuan Bard untuk memahami bahasa manusia, termasuk bahasa Indonesia, membuatnya lebih akrab dan mudah digunakan oleh pengguna dari berbagai latar belakang.

Contoh penggunaan Google Bard AI Image/Kompas.com
Contoh penggunaan Google Bard AI Image/Kompas.com

Proses pembuatan gambar dengan Bard tidak hanya menyederhanakan tugas kreatif, tetapi juga memungkinkan eksplorasi kreativitas tanpa batas. Misalnya, pengguna dapat meminta Bard untuk membuat gambar kucing dengan spesifikasi tertentu, seperti kucing berwarna orange dengan ekspresi lucu, atau meminta gambar bunga yang mekar di pekarangan dengan jenis tertentu.

Keunggulan utama dari Bard adalah kemampuannya untuk menghasilkan gambar yang relevan dan berkualitas tinggi sesuai dengan deskripsi yang diberikan oleh pengguna. Hal ini menunjukkan kemajuan pesat dalam bidang AI, di mana teknologi semakin mendekati pemahaman konteks dan preferensi manusia.

Google Bard merupakan produk teknologi yang terus berkembang, dan pengguna perlu mempertimbangkan privasi dan keamanan data saat menggunakan layanan ini. Meskipun demikian, potensi Bard dalam memberikan pengalaman kreatif yang inovatif dan mudah diakses sangatlah menjanjikan bagi pengguna di seluruh dunia.

Fitur yang disediakan oleh Bard, di mana pengguna dapat menghasilkan gambar hanya melalui perintah teks, merupakan langkah signifikan dalam perkembangan kecerdasan buatan dan kreativitas komputasional. Kemampuan untuk menghasilkan gambar yang sesuai dengan deskripsi dengan cukup akurat membuka peluang baru dalam berbagai bidang, termasuk desain grafis, ilustrasi, dan pembuatan konten visual.

Salah satu keunggulan utama dari fitur ini adalah kemudahan penggunaan. Dengan hanya memberikan deskripsi verbal, pengguna dapat dengan cepat memperoleh gambar yang relevan dan berkualitas tinggi. Selain itu, opsi untuk melihat beberapa hasil gambar dan kemudahan dalam membuat perintah baru memberikan fleksibilitas kepada pengguna untuk menyesuaikan gambar dengan preferensi mereka.

Perbandingan dengan teknologi serupa, seperti Bing Image Creator, menunjukkan bahwa Bard memiliki kelebihan dalam aspek realisme gambar yang dihasilkan. Fokus pada gambar yang realistis dapat membuat hasil lebih cocok untuk berbagai keperluan, terutama di bidang desain dan visualisasi. Namun secara keseluruhan dua-duanya sama bagusnya.

Perbandingan gambar hasil Google Bard (kiri) vs Bing Image Creator (kanan)
Perbandingan gambar hasil Google Bard (kiri) vs Bing Image Creator (kanan)/Kompas.com

Dukungan Imagen 2 AI Engine

Menurut Techradar, kemampuan Bard untuk membuat gambar dari perintah teks menjadi lebih baik berkat peran model bahasa Imagen 2 yang telah diperbarui. Pembaruan ini memungkinkan Imagen 2 untuk menghasilkan foto dengan lebih cepat dan realistik.

Imagen 2, model bahasa yang digunakan oleh Bard, kini tersedia di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat (AS) dan Indonesia. Keberadaan alat generator gambar ini memungkinkan pengguna untuk membuat gambar hanya dengan memberikan perintah teks. Selain itu, untuk memudahkan identifikasi gambar, Google menggunakan SynthID untuk memasang watermark pada gambar hasil AI. Hal ini membantu membedakan gambar yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan dengan gambar yang dibuat oleh manusia.

Google juga berupaya untuk memfilter konten yang tidak diinginkan, seperti konten kekerasan, seksual, atau konten yang tidak pantas lainnya. Tujuannya adalah untuk mencegah pengguna dari membuat gambar dengan perintah terkait konten tersebut.

Jika Anda tertarik untuk mencoba membuat gambar dengan Google Bard, Anda dapat mengunjungi tautan yang tersedia untuk mengakses alat tersebut.

Pengembangan ini menandai kemajuan penting dalam bidang kecerdasan buatan, khususnya dalam penggunaan teknologi untuk menciptakan konten visual dengan lebih cepat dan lebih efisien. Dengan adanya Imagen 2 dan perangkat lain yang terus berkembang, kita dapat mengharapkan inovasi lebih lanjut dalam pemanfaatan kecerdasan buatan untuk menciptakan konten yang lebih realistis dan bermakna.