Inilah 7 Dampak Buruk Rebahan dan Kurang Gerak Bagi Kesehatan Tubuh

dampak buruk Rebahan dan Kurang Gerak
dampak buruk Rebahan dan Kurang Gerak/freepik

Gaya hidup modern sering kali membawa kecenderungan untuk lebih banyak rebahan, mager dan kurangnya aktivitas fisik. Meskipun terlihat menyenangkan dan nyaman, kebiasaan ini dapat memiliki dampak yang signifikan bagi kesehatan tubuh dalam jangka panjang. Mari kita telaah dampak buruk rebahan dan kurang Gerak serta bagaimana hal itu dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

Dampak Buruk Rebahan dan Kurang Gerak Bagi Kesehatan

Dilansir dari data World Health Organization (WHO) tahun 2022, mereka menunjukkan bahwa sekitar 2 juta kematian per tahun disebabkan oleh rendahnya tingkat aktivitas fisik. Penyimpangan ini mendorong Organisasi kesehatan terbesar ini untuk memberikan peringatan yang sangat serius bahwa kurangnya gerak bisa menjadi salah satu penyebab utama dari sepuluh penyebab kematian dan kecacatan di seluruh dunia. Selain itu kebiasaan merokok dan tidak menjaga pola makan, tentunya akan memperburuk kondisi.

Berikut telah kami rangkum beberapa efek buruk kurangnya aktivitas gerak menurut WHO antara lain:

1. Risiko Obesitas dan Penyakit Metabolik

Kurangnya gerakan dan terlalu banyak rebahan dapat memperlambat metabolisme tubuh. Hal ini dapat mengganggu pembakaran kalori dan mengakibatkan penumpukan lemak. Kondisi ini memicu risiko obesitas, yang pada gilirannya meningkatkan peluang mengembangkan penyakit seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan masalah metabolisme lainnya.

2. Masalah Postur Tubuh

Terlalu sering rebahan atau duduk dalam posisi yang salah dapat memengaruhi postur tubuh. Posisi yang buruk dalam jangka panjang dapat menyebabkan ketegangan pada otot, terutama di leher, punggung, dan bahu. Ini dapat berujung pada nyeri kronis dan bahkan masalah tulang belakang, seperti skoliosis atau kifosis.

3. Kesehatan Mental yang Terpengaruh

Kurangnya aktivitas fisik dapat berdampak pada kesehatan mental. Aktivitas fisik teratur telah terbukti membantu mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, mengurangi risiko kecemasan dan depresi. Kekurangan gerakan dan rebahan berlebihan dapat mengganggu keseimbangan kimia otak yang dapat mempengaruhi kesehatan mental secara keseluruhan.

4. Kesehatan Jantung yang Terancam

Kurangnya gerak juga dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Kegiatan fisik membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah dengan meningkatkan sirkulasi darah, menurunkan tekanan darah, dan mengontrol kadar kolesterol. Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko stroke, penyakit jantung koroner, dan masalah kardiovaskular lainnya.

5. Penurunan Kinerja Otak

Aktivitas fisik yang cukup memainkan peran penting dalam kesehatan otak. Kurangnya gerak dapat berdampak pada penurunan fungsi kognitif, penurunan daya ingat, dan penurunan konsentrasi. Kegiatan fisik yang teratur telah terbukti membantu menjaga kinerja otak dan mempertahankan kejelasan mental.

6. Gangguan Sistem Pencernaan

Kurangnya gerakan juga dapat memengaruhi sistem pencernaan. Aktivitas fisik membantu meningkatkan metabolisme tubuh dan mengoptimalkan fungsi sistem pencernaan. Ketika seseorang rebahan terlalu lama setelah makan, ini bisa menghambat proses pencernaan dan menyebabkan gangguan pencernaan, seperti asam lambung naik atau sembelit.

7. Beberapa Penyakit Kronis

Gaya hidup yang kurang gerak meningkatkan semua penyebab kematian, melipatgandakan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes, serta meningkatkan risiko kanker usus besar, tekanan darah tinggi, osteoporosis, kelainan lipid.

Memperbaiki Kebiasaan untuk Kesehatan yang Lebih Baik

Melawan rasa mager dengan melakukan aktivitas fisik
Melawan rasa mager dengan melakukan aktivitas fisik/freepik

Saat hari Kesehatan Sedunia pada tahun 2002, Dr. Gro Harlem Brundtland, Direktur Jenderal WHO, menekankan pentingnya membentuk kebiasaan hidup sehat, termasuk rutin berolahraga dan menjalani pola makan yang bergizi sejak usia dini. Brundtland menegaskan perlunya kesiapan dari semua pihak untuk bergerak demi kesehatan serta menerapkan gaya hidup yang sehat dan aktif.

Untuk mengatasi dampak buruk rebahan dan kurangnya gerak pada tubuh, WHO menekankan penting untuk meningkatkan aktivitas fisik sehari-hari. Ini dapat dilakukan dengan cara sederhana seperti melakukan aktivitas fisik sedang selama minimal 30 menit setiap hari, berhenti merokok, mengadopsi pola makan sehat. berjalan kaki, berolahraga ringan, atau mengubah pola hidup untuk lebih aktif.

Perubahan kecil ini dapat memiliki dampak besar pada kesehatan jangka panjang. Tidak hanya itu, mengadopsi gaya hidup yang lebih aktif juga membantu memperbaiki postur tubuh dan menjaga kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan.

Sumber dan Referensi

Beberapa sumber dan referensi yang kami rujuk untuk mempelajari dampak buruk rebahan dan kurangnya gerakan pada tubuh:

  • World Health Organization (WHO): Organisasi ini memiliki laporan dan panduan tentang pentingnya aktivitas fisik untuk kesehatan.