Penulis:
Mewujudkan impian pensiun dengan kekayaan melimpah menjadi kisah inspiratif yang ditunjukkan oleh Pixie Curtis, seorang anak berusia 12 tahun yang memutuskan untuk pensiun dini setelah meraih penghasilan bulanan mencapai Rp 3 miliar. Simak kisah inspiratifnya!
Bisnis Saat Pandemi
Melansir Newstoday, Pada tahun 2021, Pixie Curtis, seorang anak berusia 10 tahun asal Australia, memulai perjalanan bisnisnya di tengah pandemi Covid-19 dengan mendirikan Pixie’s Fidget. Bisnis ini, yang berfokus pada aksesoris dan permainan anak-anak, berkembang pesat berkat dukungan penuh dari orang tuanya, terutama ibunya, Roxy Jacenko.
Ibu Pixie memberikan modal usaha dan membimbingnya dalam belajar aspek bisnis, seperti strategi penjualan dan proses penjualan. Dengan kepatuhannya dan kemampuan menyerap informasi yang baik, Pixie memulai operasional bisnisnya di akun Instagram pribadinya yang memiliki ratusan ribu pengikut.
Mainan gelembung warna-warni menjadi produk pertamanya dan langsung terjual habis dalam 48 jam, menghasilkan keuntungan mencapai US$ 200 ribu atau sekitar Rp 3 miliar.
Keberhasilan ini mendorong perkembangan bisnis Pixie, dari toko online awal hingga memiliki gudang sendiri. Bahkan, ia melangkah lebih jauh dengan memulai bisnis baru di sektor aksesoris rambut yang dinamakan Pixie’s Bows. Kiprah ini mengindikasikan bahwa di usia belia, Pixie sudah memiliki dua perusahaan dengan omset mencapai miliaran rupiah.
Meskipun kekayaan pasti Pixie tidak terungkap secara pasti, perkiraan menyebutkan jumlahnya mencapai US$ 21 juta atau sekitar Rp 300 miliar. Namun, gaya hidup mewah Pixie, seperti pembelian mobil Mercedes Benz senilai US$ 270.000 atau sekitar Rp 4,1 miliar, memberi indikasi keberlimpahan keuangannya.
Memutuskan Pensiun Dini
Berita dari NY Post mengungkapkan bahwa setelah mengumpulkan kekayaan miliaran, Pixie Curtis memutuskan untuk pensiun dini dari dunia bisnis pada usia 12 tahun. Keputusan ini diambil oleh sang ibu, yang merasa bahwa uang yang diperoleh dari bisnis sudah lebih dari cukup untuk kehidupan mereka.
Ibu Pixie tidak ingin anaknya terus bekerja dan terbebani dengan urusan bisnis di usia muda, terutama karena Pixie juga masih harus bersekolah. Pilihan untuk pensiun memberikan kesempatan pada Pixie untuk fokus pada pendidikannya.
Meskipun memilih pensiun dini, kisah bisnis Pixie Curtis tetap menjadi inspirasi. Pembelajaran dari perjalanan Pixie menunjukkan bahwa Instagram dan media sosial lainnya bukan hanya untuk hiburan, tetapi juga dapat menjadi wadah bisnis yang efektif.
Keberhasilan Pixie dan ibunya dalam memanfaatkan jumlah pengikut besar di Instagram sebagai target pasar adalah contoh cerdas dalam mengembangkan bisnis.
